Pengertian Kalimat Efektif, Ciri Kalimat Efektif & Contoh

Pengertian Kalimat Efektif, Ciri Kalimat Efektif & Contoh – dalam kehidupan sehari-hari kita terbiasa menggunaakan kalimat-kalimat saat berbicara maupu menulis. Selama hidup kita telah menggunakan banyak kalimat.

Membuat kalimat bukan merupakan hal yang sulit dilakukan sebab kita melakukannya setiap hari. Namun, apakah kalimat-kkalimat yang kita gunakan selama ini sudah dapat dikatakan kalimat efektif?

Pengertian Kalimat Efektif, Ciri Kalimat Efektif & Contoh

Untuk mengetahuinya kita harus memahami terlebih dahulu arti dan ciri-ciri kalimat efektif. Berikut ini penjelasan tentang arti dan ciri-ciri kalimat efektif yang disertai contoh penggunaannya.

Pengertian Kalimat Efektif

Merupakan kalimat yang benar, jelas, dan memiliki makna yang mudah dimengerti oleh pembaca dengan tepat.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Ini dapat kita dikenali melalui ciri-cirinya sebagai berikut.

Kesepadanan Struktur Bahasa

Yakni keseimbangan antara gagasan dengan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat dapat dibentuk dengan meciptakan kesatuan gagasan yang selaras serta kepaduan pikiran yang baik. Kesatuan ditunjukkan dengan hanya ada satu ide pokok dalam satu kalimat. Satu ide pokok bukan berarti hanya terdapat ide tunggal, akan tetapi merupakan ide yang dapat dikembangkan menjadi beberapa ide penjelas.

Ciri-cirinya, antara lain :

  1. Memiliki struktur yang jelas
  2. Subjek dan predikat yang jelas dpat dibentuk tanpa menggunkn kata depan (bagi, dalam, dari, pada, sebagai, untuk, dan lain-lain) di depan subjek.
  3. Tidak ada subjek ganda.
  4. Kata “yang” tidak digunakan untuk mendahului predikat kalimat.

Contoh kalimat kesepadanan.

  1. Kepada seluruh siswa diwajibkan untuk membersihkan ruang kelas masing-masing. (subjeknya tidak jelas)

  2. Mengenai kasus dugaan penganiayaan yang sedang ditangani pihak kepolisian. (unsur S-P-O tidak berkaitan erat)

Seharusnya

  1. Setiap siswa diwajibkan untuk membersihkan ruang kelas masing-masing.

  2. Pihak kepolisian sedang menangani kasus dugaan penganiayaan.

Keparalelan atau Kesejajaran Bentuk

Keparalelan atau kesejajaran bentuk ialah adanya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang digunakan dalam sebuah kalimat. Apabila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya pun harus menggunakan nomina, sama halnya jika menggunakan bentuk lain.

Contoh-contoh keparalelan atau kesejajaran bentuk.

  1. Tahap akhir dari pembangunan rumah tersebut yaitu mengecat tembok, memasang lampu, menguji saluran air, dan menata ruang.

  2. Harga sembako dibekukan atau mengalami kenaikan secara wajar.

Ketegasan Penekanan Kata

Adalah memperlakukan kata tertentu dalam kalimat secara khusus yang mengakibatkan adanya pengaruh terhadap makna keseluruhan kalimat. Ketegasan penekanan kata dapat dilakukan dengan :

Menempatkan kata yang akan ditonjolkan di awal kalimat.

Contoh:

Sukma menerangkan bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu mencai sesuatu yang lebih dari yang sudah dimilikinya. Hal tersebut dapat diatasi dengan beberapa cara.

Melakukan pengulangan (repetisi).

Contoh:

Aku menginginkan kekusaan yang lebih, aku menginginkan kedudukan, aku menginginkan jabatan dan aku menginginkan uang.” ucap Sindy kepada Arfi.

Menggunakan kata kunci yang kontras.

Contoh:

Toko baju ini hanya menyediakan pakaian-pakaian untuk perempuan, bukan laki-laki. Wahana permainan itu diperuntukkan bagi balita saja, bukan remaja atau orang dewasa.

Menggunakan partikel penegas.

Contoh:

Andi lah orang yang memasukkan garam di sayur secara berlebihan. Meskipun jauh jarak yang harus ditempuh, Indah tak patah semangat untuk pergi kursus.

"<yoastmark

4. Tidak Boros Kata (Kehematan)

Penggunaan kata-kata yang padat dan jelas dapat dilakukan agar sebuah kalimat tidak terkesan bertele-tele atau boros kata. Penghematan kata dapat dilakukan dengan cara berikut.

Tidak mengulangi penggunaan subjek

Contoh:

Cakra membeli gula dan teh karena Cakra ingin membuat es teh. Seharusnyahanya menuliskan kata “Cakra” di awal kalimat).

Tidak menggunakan superordinat pada hiponimi kata

Contoh:

Arni menggunakan gaun hijau. (Seharusnya kata “warna: tidak digunakan).

Menghindari adanya sinonim dalam satu kalimat

Contoh:

Jangan turun ke bawah karena air masih menggenang. (Seharusnya, kata “ke bawah” tidak digunakan).

Tidak menjamakkan kata yang sudah jamak.

Contoh:

semua siswa-siswa SD Negeri 1 Kotabaru turut dalam kerja bakti (seharusnya tidak menggunakan kata”semua” atau ‘siswa”).

Kesatuan Gagasan

Kesatuan gagasan dapat dilihat dari adanya satu ide pokok dalam satu kalimat.

Contoh:

jeruk, mangga dan lemon merupakan jenis yang mengndung vitamin c.

Kelogisan

Kelogisan artinya kalimat yang digunakan dapat dicerna dengan akal (masuk akal) yang penulisannya menggunakan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Contoh:

  1. Ani adalah seorang gurung yang mengajar di SD Indah Pertiwi

  2. Ibu Sri dipersilakan menyampaikan sambutan

  3. Rini mandi dengan air hangat karena udara sangat dingin

Kesatuan (Unity)

Kalimat ini dapat dibentuk apabila subjek-predikat-objek dan predikat-keterangan selaras. Terkadang, dalam sebuah kalimat panjang yang tidak terlihat subjek dan predikatnya. Ada juga kalimat yang memiliki subjek yang diantarkan oleh partikel secara tata bahasa. Hal tersebut sebaiknya dihindari  agar kesatuan gagasan yang ingin disampaikan dapat dimengerti dengan baik oleh pembaca atau pendengar.

Contoh:

  1. Budaya Indonesia telah mencuri perhatian wisatawan mancanegara

  2. Bahasa daerah harus dijaga kelestariannya.

Keragaman (Variety)

Keragaman (variety) dapat diperoleh apabila kalimat yang satu dibandingkan dengan kalimat yang lain. Ada beberapa kemungkinan variasi kalimat tersebut, antara lain:

Variasi dalam pembukaan kalimat.

Terdapat beberapa cara untuk memulai kalimat yang efektif dengan variasi  pembukaan kalimat. Sebuah kalimat dapat dimlai dengan:

  • adanya Frase keterangan (waktu, tempat, cara);
  • frase benda;
  • frase kerja;
  • partikel penghubung

Contoh:

  • Bona dan Rongrong merupakan dua karakter yang selalu hadir dalam cerita di sampul belakang majalah Bobo (frase benda).

  • Dipeluknya erat tubuh mungil Aisyah (frase kerja).

  • Akibat bekerja hujan deras selama dua hari, sebagian wilayah Kampung Tua tergenang banjir (frase penghubung).

Variasi dalam pola kalimat

Pola kalimat (sujek-predikat-objek-keterangan) dapat diubah untuk mnghindari suasanan monoton dalam penggunaan kalimat yang menimbulkan keboanan.

Contoh:

  • Tanaman kedelai hitam belum dapat dipanen oleh para petani. (S-P-O)

  • Belum dapat dipanen oleh para petani tanaman kedelai hitam. (P-O-S)

  • Tanaman kedelai hitam oleh para petani belum dapat dipanen. (S-O-P)

Variasi dalam jenis kalimat

Sebuah kalimat berita atau pertanyaan dapat dibentuk menjadi kalimat tanya atau kalimat perintah sebagai bentuk variasi dan efektivitas

Contoh:

Rambu-rambu lalu lintas dibuat untuk membuat masyarakat aman dan tenang dalam berlalu lintas. Lantas, apakah kita sudah mematuhi rambu-rambu tersebut?

Pada kalimat di atas terdapat satu kalimat yang berbentuk kalimat tanya. Penulis bisa menggunakan kalimat berita. Tetapi, kalimat tanya digunakan untuk mencapai efektivitas.

Variasi betuk aktif-pasif

Bandingkan kedua kalimat berikut!

  1. Ikan merupakan hewan yang mudah cara memelihara Kita hanya perlu memberi makan dan membersihkan akuarium setiap minggu. Selain itu, kita tidak perlu mengajak ikan jalan-jalan keluar rumah seperti anjing dan kucing..
  2. Ikan merupakan hewan yang mudah cara memelihara Ikan hanya perlu diberi makan dan dibersihkan akuariumya setiap minggu. Selain itu, ikan tidak perlu diajak jalan-jalan keluar rumah anjing dan kucing.

Kalimat-kalimat di paragraf (a) merupakan kalimat aktif, sedangkan di paragraf (b) berupa kalimat aktif dan pasif. Kaliamat-kalimat di paragraf (a)  tidak bervariasi sedangkan paragraf (b) bervariasi aktif-pasif.

Sekian penjelasan tentang Pengertian Kalimat Efektif, Ciri Kalimat Efektif & Contoh yang telah dijelaskan oleh pustakaindo.co.id di atas. Penggunaan kalimat efektif dapat dipraktekkan dala menyusun sebuah tulisan agar menarik dan menyampaikan gagasan dengan efektif. Semoga penjelasan tersebut bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih 🙂