Pengertian Berita, Kriteria, Nilai, Jenis dan Proses Berita

Pengertian Berita, Kriteria, Nilai, Jenis dan Proses Berita – Berita mempunyai kedudukan yang pentig dalam siaran televisi sehingga program berita selalu ditempatkan pada “prime time” atau waktu di mana para pemirsa ramai menonton televisi.

Berita merupakan laporan tentang suatu peristiwa yang sudah terjadi, pendapat atau ide dari tokoh atau sekelompok orang (pelaku politik, ahli ekonomi, sejarawan, ilmuwan, dan lain-lain) atau merupakan pemberitahuan akan temuan-temuan baru dalam segala bidang melalui media cetak maupun elektronik.

Pengertian Berita, Kriteria, Nilai, Jenis dan Proses Berita

Berita-berita yang disiarkan bisa menjadi sebuah isu atau opini yang mampu membawa pengaruh kepada masyarakat agar mengambil sikap atau menentukan suatu kebijakan dan tindakan tertentu.

Pengertian Berita 

Dalam bidang jurnalistik berita diartikan sebagai sebuah laporan mengenai fakta atau gagasan terkini yang memiliki daya tarik sebab pentingnya atau dampaknya atau hal-hal lain yang dipilih oleh staf redaksi sebuah stasiun televisi untuk ditayangkan.

Tidak semua peristiwa dapat menjadi berita. Terdapat batasan-batasan sebuah berita bisa diangkat menjadi berita, antara lain :

  1. Merupakan suatu kejadian, gagasan dan fakta yang aktual
  2. Mampu menarik perhatan pemirsa
  3. Penting untuk diketahui masyarakat luas
  4. Apabila disiarkan maka akan menggugah kesadaran umum dan menjadi pengetahuan umum

Suatu kejadian walaupun telah memenuhi empat hal di atas, tetapi jika tidak dilaporkan atau ditayangkan, maka tidak bisa disebut  sebagai sebuah berita. Untuk itu, selain bebrapa hal di atas, terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi peristiwa berita, yaitu :

  1. Suatu peristiwa merupakan perubahan keadaan
  2. Peristiwa yang disiarkan adalah peristiwa yang sudah terjadi
  3. Kejadian Peristiwa tersebut dilaporkan oleh jurnalis
  4. Peristiwa tersebut menyangkut kepentingan umum dan minat masyarakat

Pada dasarnya berita bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak akan hal-hal ynag terjadi sekitarnya yang mempunyai daya tarik atau membawa pengaruh bagi mereka.

Kriteria Berita

Sebuah berita mempunyai standar tertentu hingga siap untuk ditayangkan. Berita yang baik adalah berita yang memenuhi kriteria berikut.

Akurat

Berita yang akurat jika mencakup unsur 5W1H (what, when, where, who, why, how).

Objektif dan faktual

Berita yang dilapokan merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi dan laporkan sebagaimana adanya (faktual). Unuk mampu memenuhi objektivitas berita, maka jurnalis biasanya melakukan laporan komprehensif dan laporan investigatif.

Berimbang

Berita yang disiarkan tidak menunjukkan keberpihakannya pada golongan atau kelompok tertentu.

"<yoastmark

Nilai Berita

Suatu kejadian dapat diangkat menjadi sebah berita karena mempunyai nilai-nilai berita. Nilai-nilai berita, yaitu:

  1. Konflik (conflict)
  2. Waktu yang tepat dalam penyajian berita (timeliness)
  3. Terkait dengan orang terkenal atau tokoh (prominence)
  4. Kedekatan (proximity)
  5. Akibat dari suatu sebab (consequence)
  6. Berita tentang pembangunan (development)
  7. Berita bencana dan kriminal (disaster and crime)
  8. Menyangkut sisi kemanusiaan (human interest)
  9. Berita olahraga (sport)

Jenis Berita

Dalam dunia jurnalistik dikenal dua jenis berita, yaitu straight news dan soft news. Straight news disebut juga dengan hot news atau berita terkini sebab penyampaiannya harus segera dilaksanakan. Apabila pelaporannya ditunda, maka berita tersebut kehilangan nilainya (basi).Contoh berita terkini adalah berita kecelakaan atau bencana alam.

Sedangkan, soft new atau berita ringan merupakan berita yang tidak terbatasi waktu dalam hal penyampaiannya, misalnya berita tentang perjuangan anak-anak di desa terpencil untuk tetap menimba ilmu meskipun harus melalui jembatan yang hampir rubuh.

Proses Pembuatan Berita

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk membuat sebuah berita, yaitu :

  1. Mencari informasi utama yang dapat diperoleh melalui berbagai sumber, seperti koran, majalah, internet dan lain-lain. Sumber berita bisa juga berupa perrseorangan, lembaga atau kenalan (kolega) yang bekerja di suatu perusahaan yang cukup memiliki informasi yang bisa dijadikan berita.
  2. Menentukan kejadian yang akan diliput dengan memastikan pelaksanaan suatu acara, memastikan peserta yang dan panitia yang terlibat, para pengisi acara, rangkaian acara, durasi acara dan sebagainya sehingga jurnalis mampu membuat berita dengan informasi yang akurat, bisa menyiapkan kelengkapan teknis dan cara peliputan yang tepat dan maksimal.
  3. Mendokumentasikan semua informasi yang berkaitan dengan suatu kejadian. Mengumpulka semua informasi yang didapat secara teks maupun gambar. Jurnalis dapat berpatokan pada rumus 5W1H untuk melengkapi data, selain itu, foto-foto, profil suatu lembaga, rekaman pidato dan lain-lain.

Menulis Berita

Menulis sebuah berita dapat dilakukan dengan :

  1. Menentukan sudut pandang (point of view) sebuah berita sesuai dengan jenis berita yang akan ditulis apakah itu straight news atau soft news. Ini dilakukan untuk mengukur apakah pemirsa akan tertarik dengan berita yang disampaikan dengan sudut pandang tersebut. Sudut pandang sebenarnya merupakan penonjolan informasi yang juga berfungsi sebagai pengantar untuk masuk ke dalam tubuh berita.
  2. Menulis keseluruhan isi berita setelah menetapkan sudut pandang dengan unsur 5W1H. Dapat dengan menuliskan data-data tentang berita yang didapatkan kemudian disertakan pendapat para ahli atau pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
  3. Mengedit berita merupakan sentuhan akhir dalam rangakaian penulisan sebuah berita. Editing atau menyunting berarti membaca, menemukan kesalahan dan mengoreksinya hingga menjadi berita yang utuh dan lengkap kemudian disiarkan.

Dalam siaran televisi dikenal adanya reportase. Reportase merupakan proses peliputan, pengmpulan fakta-fakta dari beragam sumber berita dan menuliskannya dalam bentuk berita. Dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu reportase dasar, reportase media (menengah), dan reportase lanjutan.

Jenis Reportase dasar akan menghasilkan berita terkini (straight news), reportase media akan menghasilkan berita kisah (soft news atau feature) dan reportase media akan menghasilkan berita analisis (news analysis).

Dalam kegiatan reportase ada dua kategori yakni membuat berita dan menggagas berita. Membuat berita adalah melakukan kegiatan reportase tentang informasi-informasi yang telah diketahui sebelumnya dan merupakan perintah tugas dari redaktur.

Sedangkan, menggagas berita merupakan suatu proses peliputan berita yang tidk direncanakan sebelumnya. Ide untuk meliput berita datang degan tak terduga saat mendengar atau melihat kabar tentang peristiwa yang baru saja ata sedang terjadi.

Jurnalis

Di sini terlihat perbedaan antara jurnalis televisi dan jurnalis media cetak. Jurnalis televisi harus segera mengumpulkan bahan dan menyiarkan pada saat itu juga ketika peristiwa terjadi, sedangkan jurnalis media cetak cukup mengumpulkan bahan dan mencetaknya.

Dalam rangka menggagas berita, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh jurnalis televisi, antara lain :

  1. Meminta keterangan dari beberapa narasumber dan memadukannya menjadi berita yang baru.
  2. Memadukan informasi-informasi dari beberapa referensi berita yang ada dan dijadikan berita dengan melihat dari sudut yang berbeda.
  3. Mengambil referensi lain yang sesuai agar tercipta berita baru yang lebih bernuansa.

Seorang jurnalis dituntut untuk mempunyai kraetivitas dan ide-ide yang segar akan menghasilkan karya-karya yang orisinil pula.

Menulis Berita Televisi

Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam hal menulis berita televisi, sebagai berikut.

  1. Informasi, yaitu kalimat-kalimat yang disusun dengan menarik, jelas, kronologis, akurat, faktual, objektif dan didukung dengan gambar.
  2. Signifikan artinya sebuah berita harus mengandung informasi yang penting untuk diketahui srta memberikan dampak bagi masyarakat luas.
  3. Fokus, disampaiakan dengan kalimat pendek hingga inti-inti berita saja yang disampaikan.
  4. Naskah berita disesuaikan dengan sudut pandang para pembaca atau pemirsa sehingga pemisa atau pembaca memahami alur pemberitaan dengan jelas.
  5. Tulisan-tulisan jurnalistik harus mampu menampilkan ide-ide dan menggerakkan kejadian atau menampilkan masyarakat yang dapat terpengaruh oleh berita tersebut.
  6. Lokasi di mana peristiwa terjadi yang akan tampak lebih menarik jika dituliskan dengan rinci. Ini sangat membantu jurnalis untuk menyampaikan sebuah berita terlebih lokasi tersebut belum banyak diketahui masyarakat.
  7. Kalimat aktif cenderung lebih mudah diingat oleh pembaca atau pemirsa.
  8. Menyampaiakn berita dengan konsistensi warna suara tetapi memberikan dinamika volume dan ritme utuk memberikan penekanan pada makna dengan variasi panjang pendek kalimat.
  9. Menyertakan kutipan dalam berita sebagai otoritas, namun dengan porsi yang sesuai, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Sekian penjelasan materi tentang Pengertian Berita, Kriteria, Nilai, Jenis dan Proses Berita yang telah disampaikan oleh pustakaindo di atas. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Terima kasih 😀