√ Pengertian Ekonomi Mikro, Tujuan, Devinisi dan Contohnya

Pengertian Ekonomi Mikro, Tujuan, Devinisi dan Contohnya – Kita mengenal istilah ekonomi mikro dan ekonomi makro dalam ilmu ekonomi. Ekonomi sendiri merupakan satu hal yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia saat ini.

Dengan melakukan kegiatan ekonomi maka manusia akan dapat menjalani kehidupannya dan memiliki apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya.

Pengertian Ekonomi Mikro, Tujuan, Devinisi dan Contohnya

Maka akan di jelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

Pengertian Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku konsumen, perusahaan, penentuan harga-harga pasar, jumlah faktor input, barang dan jasa yang diperdagangkan. Dalam ekonomi mikro dibahas tentang vraiabel-variabel ekonomi di lingkup kecil, seperti rumah tangga dan perusahan.

Ekonomi mikro menerangkan bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya agar mencapai tingkat kepuasan yang maksimal. Individu-individu yang melakukan kombinasi produksi dan konsumsi yang dilakukan dengan maksimal bersama dengan individu lainnya akan menciptakan keseimbangan dalam skala yang besar (makro) dengan asumsi semua hal yang lain tetaplah sama (ceteris paribus).

Pengertian Ekonomi Mikro, Tujuan, Devinisi dan Contohnya
Pengertian Ekonomi Mikro, Tujuan, Devinisi dan Contohnya

Berlawanan dengan ekonomi kiro, ekonomi makro mempelajari tentang bermacam-macam kegiatan ekonomi dengan menyeluruh terutama hal-hal yang berkenaan dengan inflasi, pertumbuhan ekonomi, kebijakan-kebijakan pekonomian yang saling terkait, pengangguran dan dampak dari tindakan-tindakan pemerintah akan hal tersebut.

Tujuan Ekonomi Mikro

Pelaksanaan ekonomi mikro memiliki beberapa tujuan, salah satunya yaitu menganalisa pasar sekaligus mekanismenya yang menentukan harga relatif pada suatu produk barang dan jasa, juga alokasi dari sumber-sumber terbatas di antara begitu banyak peggunaan alternatif. Dikatakan ekonomi menganalisa pasar apabila pada saat pasar gagal dalam produksi hasil yang efisien dan menjelaskan beragam kondisi teoritis yang diperlukan pasar dengan persaingan sempurna.

Pada bidang-bidang penelitian di ekonomi mikro diantaranya membahas mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), pilihan sdalam situasi ketidakpastian, berbagai penerapan ekonomi dari teori permainan dan keadaan dalam informasi asimetrir. Selain itu, pembahasan tentang elastisitas produk dalam sistem pasar juga dipelajari dalam ekonomi mikro.

Asumsi dan Definisi

Pada teori permintaan dan penawaran, umumnya diasumsikan bahwa pasar adalah jenis pasar persaingan sempurna. Dalam penerapannya terdapat banyak penjual dan pembeli di dalam pasar serta tidak satu pun dari mereka yang mempunyai kapasitas untuk memengaruhi harga secara signifikan terhadap barang dan jasa.

Akan tetapi, yang terjadi di lapangan yaitu dalam berbagai transaksi ternyata asumsi ini menemui kegagalan sebab beberapa individu mempunyai kemampuan dalam memengaruhi harga. Seringnya, dibutuhkan anlisa mendalam untuk bisa memahami persamaan permintaan dan penawaran akan suatu produk.

Dalam ekonomi arus utama (mainsteeam economics) tidak terdapat asumsi apriori yakni pasar lebih disenangi dibandingkan benyuk organisasi sosial lain. Ada beberapa analisa yang sudah dilakukan untuk membahas berbagai jenis kasus yang disebut dengan kegagalan pasar yang menuju pada alokasi sumber daya yang sub-optimal jika ditinjau dari segi pandang tertentu.

Dalam ekonomi positif (ekonomi mikro), dibatasinya kegagalan pasar tanpa mencampurkan kepercayaan para pelaku ekonomi dan teori.

Adanya proses maksimalisasi kepuasan ditandai dengan permintaan berbagai komoditas untuk individu. Penafsiran hubungan jumlah dan harga barang dan jasa, memberikan semua barang dan jasa lainnya. Pilihan pengaturan yang demikianlah yang akan memberikan kepuasan dan kebahagiaan kepada para konsumen.

Ada beberapa penyebab utama dalam kegagalan pasar, antara lain :

Monopoli

Terdapat sebuah kasus penyalahgunaan kekuasaan pasar di mana penjual atau pembeli dapat memberikan pengaruh yangn signifikan pada harga-harga. Penyalahgunaan pasar tersebut dapat diminimalisir dengan undang-undang anti-trust.

Eksternalitas

Ada sebuah kasus di mana pasar tidak dimasukkan ke dalam akun sebagai akibat dari aktivitas ekonomi dari orang luar atau asing. Ada eksternalitas yang positif dan juga negatif. Eksternalitas positif misalnya program layanan kesehatan masyarakat yang diiklankan di televisi berdampak pada meningkatnya kesehatan publik.  Sedangkan, eksternalitas negatif misalnya pada saat terjadi pencemaran udara di sebuah perusahaan.

Eksternaliats negatif dapat diminimalisir dengan beberapa cara ,isalnya dari subsidi, pajak, peraturan pemerintah dan penggunaan hak properti untuk menekan perorangan atau perusahaan menerima akibat dari usaha ekonomi yang mereka jalankan pada level yang seharusnya.

Barang Publik

Barang publik dapat berupa kegiatan kesehatan publik dan pertahanan  nasional, misalnya diadakan kegiatan pembasmian sarang nyamuk. Apabila kegiatan tersebut diberikan kepada pasar pribadi, maka akan jauh lebih sedikit sarang-sarang nyamuk yang bisa dibasmi.

Negara-negara umumnya menggunakan pajak di mana semua penduduk diharuskan untuk membayar barang-barang publik untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang-barang publik tersebut. Hal ini berkenaan dengan kurangnya pengetahuan dari eksternalitas positif pihak ketiga.

Kasus-Kasus dengan Informasi Asimetris

Terdapat juga kasus-kasus dengan informasi asimetris atau informasi yang tidak pasti atau infomrasi yang inefisien. Informasi asimetris dapat terjadi apabila salah satu pihak dalam transaksi mempunyai informasi yangn lebih banyak dibandingkan dengan pihak lain.

Umumnya penjual mempunyai informasi yang lebih banyak mengenai produknya dibandingkan dengan para pembeli. Namun, hal ini tidak selalu terjadi. Mislanya, dalam bisni motor para pelaku usaha meungkin memiliki informasi tentang bagian-bagian motor yang rusak dan tidak memberitahukannya kepada calon pembeli.

Seorang ahli, George Arkelof memakai istilah asimetris di dalam karyanya “The Market for Lemon” pada tahun 1970-an. Arkelof sadar bahwa di dalam pasar tersebut, komoditas mempunyai nilai rata-rata cenderung lebih turun bahkan untuk produk dengan kualitas yang sempurna.

Hal itu terjadi sebab pembeli tidak memiliki cara untuk mendapatkan informasi apakah produk yang akan dibeli adalah sebuah lemon, artinya produk dengan kualitas yang baik atau tidak.

Contoh Ekonomi Mikro

Berikut contoh dari teori ekonomi mikro diantaranya:

  1. Adanya Keinginan, aktifitas penawaran, keseimbangan dari harga pasar
  2. Adanya elastisitas penawaran dan keinginan
  3. Teori yang mencangkup tingkah laku konsumen
  4. Teori prduksi, penerimaan produsen, cost produksi serta laba
  5. pasar persaingan yang sempurna
  6. Pasar Oligopoli
  7. Pasar Monopoli
  8. Pasar persaingan monopolistik
  9. Keinginan bakal input
  10. Mekanisme harga yang disertai distribusi pendapatan

Demikian penjelasan materi tentang Pengertian Ekonomi Mikro, Tujuan, Devinisi dan Contohnya, semoga penjelasan di atas dapat dimeengerti dengan mudah. Terima kasih duah membaca artikel kami. 🙂