√ Pengertian Erosi Tanah, Proses, Jenis-Jenis dan Cara Mencegahnya

Pengertian Erosi Tanah, Proses, Jenis-Jenis dan Cara Mencegahnya – Erosi adalah salah satu fenomena alam yaitu pengikisan bagian permukaan tanah karena pergerakan angin atau air.

Pengertian Erosi Tanah, Proses, Jenis-Jenis dan Cara Mencegahnya

Banyak hal yang memengaruhi fenomena erosi tersebut. Untuk lebih lengkapnya mari simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian Erosi Tanah

Erosi tanah yaitu suatu kondisi lapisan tanah bagian atas menipis karena terjadi pengikisan tanah oleh elemen-elemen, misalnya air, angin atau es. Erosi tanah bisa dapat terjadi secara alami atau pun campur tangan manusia.

Erosi tentu memengaruhi kondisi tanah, seperti unsur tanah menipis bahkan menhilang, semakin kecilnya daya serap tanah dan struktur tanah. Selain itu, erosi tanah bisa juga terjadi akibat posisi astronomis, aktivitas hewan yang menggali tanah atau membuat sarang ataupun pengaruh dari gaya gravitasi.

Proses Terjadinya Erosi Tanah

Pada saat terjadi erosi tanah, maka material-material tanah akan terangkut oleh elemen yang menyebabkan longsor tersebut. L. D. Meyer dan G. R. Foster menyatakan tahap-tahap terjadinya erosi tanah, seperti berikut ini.

Detachment

Detachment adalah suatu kondisi di saat terjadi pertemuan antara angin atau air dengan internsitas yang tinggi, maka akan menimbulkan pecahan agregat tanah menjadi partikel-partikel tanah yang kemudian terlepas.

Transportation

Transportation yaitu partikel-partikel tanah yang sudah terlepas kemudian ikut terbawa aliran air menuju wilayah yang lebih rendah.

Sedimentation atau Depotition

Partikel-partikel tanah yang sudah terhahanyut dan sampai di wilayah yang rendah tadi akan mengalami pengendapan di tempat tersebut, misalnya waduk atau sungai.

Jenis-Jenis Erosi Tanah

Berikut jenis dari erosi:

Erosi Berdasar Penyebabnya

Ada beberapa jenis erosi tanah . Erosi tanah menurut faktor penyebab terjadinya dibedakan menjadi erosi tanah akibat proses alami dan akibat perbuatan manusia.

Erosi Tanah Akibat Proses Alami

Erosi tanah yang terjadi akibat proses alami yaitu erosi yang disebabkan oleh proses pembentukan tanah dan proses mempertahankan keseimbangan tanah dengan cara alami. Proses erosi ini murni disebabkan fenomena alam dan tidak ada campur tangan manusia di dalamnya.

Erosi Tanah Akibat Perbuatan Manusia

Erosi tanah akibat perbuatan manusia yaitu proses erosi tanah yang diindikasikan dengan adanya pengelupasan tanah karena manusia dan membuat tata guna lahan memburuk. Aktivitas-aktivitas manusia yang bisa menyebabkan erosi tanah, misalnya bercocok tanam tanpa mempertimbangkan kaidah-kaidah konversi tanam dan kegiatan pembangunan yang mampu merusak fisik tanah.

Erosi Berdasar Kenampakan Lahan

Kemudian, erosi tanah bisa dibedakan menjadi beberapa jenis jika dilihat dari kenampakan lahan sebagai dampak terjadinya. Jenis-jenis erosi tersebut, antara lain :

Erosi Percik (Splash Erosion)

Erosi percik atau splash erosion adalah jenis erosi yang terjadi sebab partikel-partikel tanah terlepas karena tetesan air hujan terlebih saat awal turunnya hujan.

Erosi Lembar (Sheet Erosion)

Erosi lembar atau sheet erosion adalah jenis erosi yang terjadi sebab ada genangan dengan kedalaman kurang lebih 3 kali butir hujan. Tetapi, partikel-partikel tanah berpindah secara merata di semua permukaan tanah sehingga terjadinya erosi lembar sangat sukar untuk diketahui.

Erosi Alur (Riil Erosion)

Aerosi alur atau riil erosion adalah jenis erosi yang terjadi sebab adanya pembentukan alur-alur secara memanjang pada sepanjang permukaan tanah yang dilakukan oleh aliran-aliran air. Alur-alur yang terbentuk umumnya mempunyai kedalaman kurang dari 50 cm.

Erosi Parit atau Selokan (Gulley Erosion)

Erosi parit atau gulley erosion adalah jenis erosi tanah yang terjadi sebab alur-alur di permukaan tanah yang terbentuk oleh aliran air mengalami perkembangan atau membentuk selokan, huruf U atau V dengan kedalaman 50 sampai 300 cm. Dalam beberapa kasus, alur-alur yang terbentuk dapat pula membentuk jurang dengan kedalaman lebih dari 300 cm.

Erosi Tebing Sungai (Stream Bank Erosion)

Erosi tebing sungai atau stream bank erosion adalah jenis erosi tanah yang terjadi di wilayah terbing-tebing sungai yang stabil. Erosi tebing sungai disebut juga dengan erosi saluran atau channel erosion.

Erosi Berdasar Proses Terjadinya

Selanjutnya, erosi tanah juga bisa dipilah-pilah menjadi beberapa jenis berdasarkan proses terjadinya seperti berikut ini.

Erosi Normal

Erosi normal adalah jenis erosi yang terjadi sebab adanya batu-batuan atau bahan induk tanah yang mengalami pelapukan secara alamiah ataupun geologis. Erosi normal dikenal juga dengan nama erosi alami atau erosi geologi.

Erosi Dipercepat

Erosi dipercepat adalah jenis erosi yang terjadi sebab adanya kerusakan tanah yang lebih cepat daripada proses pembentukan tanah itu sendiri. Hal tersebut terjadi karena kegiatan-kegiatan manusia dalam hal pengelolaan tanah untuk meningkatkan produktivitas tanah.

Pengertian Erosi Tanah, Proses, Jenis-Jenis dan Cara Mencegahnya
Pengertian Erosi Tanah, Proses, Jenis-Jenis dan Cara Mencegahnya

Cara Mengatas dan Mencegah Erosi Tanah

Terjadinya erosi tanah tentu akan menimbulkan dampak-dampak yang bisa jadi merugikan bagi manusia maupun lingkungan secara materil ataupun non materil. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah tindakan guna melindungi tanah dari erosi terlebih di wilayah perbukitan di mana lereng-lerengnya curam.

Upaya yang dilakukan diharapkan bisa meningkatkan kemampuan tanah sehingga bisa tumbuh dengan subur, menjaga sumber-sumber air dan tentu mencegah longsor. Cara-cara yang bisa ditempuh untuk mencegah erosi, antara lain :

  1. Melakukan pengaturan pada sistem drainase dalam hal sirkulasi air.
  2. Membuat batas alami dari batas air paling tinggi menuju ke bawah dengan tujuan memperlambat gerakan air.
  3. Membentuk cabang-cabang saluran air guna membagi jalur aliran air.
  4. Membangun tanggul atau dinding batu secara membujur di kemiringan lahan guna mencegah hanyutnya tanah ke wilayah yang lebih rendah dan membuat habitat yang baik bagi tumbuhan.
  5. Menjalankan sistem contour farming yakni menanam tumbuhan berdasarkan garis kontur tanah sehingga air tetap berada di dalam tanah karena tertahan oleh akar tumbuhan.
  6. Menerapkan sistem terasering yaitu bercocok tanam sesuai sistem teras demi teras. Hal tersebut akan membantu menahan pengaruh gaya gravitasi.
  7. Mereapkan sistem contour plowing yaitu pembajakan sawah sebaiknya dilakukan sejalan dengan garis kontur tanah yang sudah ada sehingga alur penanaman menjadi horizontal.
  8. Membagi atau memetakan lahan cocok tanam berdasarkan garis kontur tanah menjadi bagian-bagian yang lebih sempit supaya menghasilkan bentuk lahan dengan kelokan-kelokan.
  9. Melakukan pergantian jenis tanaman untuk menghindari penyerapan unsur hara tanah yang terus menerus oleh tanaman yang itu-itu saja.
  10. Memupuk tanaman dengan pupuk hijausupaya vitalitas tanah kembali.
  11. Melakukan reboisasi, yakni penanaman kembali lahan-lahan gundul sebab eksploitasi besar-besaran. Reboisasi diharapkan bisa membuat tanah kembali memiliki daya serap yang baik sehingga resiko erosi tanah semakin kecil.
  12. Mengendalikan aktivitas eksploitasi hutan, misalnya dengan memberikan hukuman berat dan tegas untuk para pelaku.

Sekian penjelasan materi Pengertian Erosi Tanah, Proses, Jenis-Jenis dan Cara Mencegahnya. Yuk baca juga artikel-artikel kami lainnya yang penuh dengan ilmu pengetahuan. 🙂